Senin, 14 Maret 2011

Sudahkah Kita Menghargai apa yang Kita Miliki?

Oleh : Irma Yulianti

Dalam kecakapan wajah ada kalanya tersimpan keangkuhan.
Dalam kepintaran ada kalanya keegoisan diri.
Dalam kelebihan adakalanya keserakahan.
Dalam tingginya pangkat adakalanya lupa diri.
Dalam limpahnya kekayaan adakalanya tersimpan kekikiran.
Betapa sering manusia terlupa untuk bersyukur atas apa yang dimiliki Kesempurnaan yang telah diberikan oleh sang Khalik
Seringkali kita mengeluh kesah terhadap apa yang sudah kita miliki. Keluhan demi keluhan senantiasa menghiasi setiap detik ruang kehidupan kita. Tanpa kita sadari bahwasanya kita sesungguhnya benar-benar tidak pernah menghargai dari setiap apa yang sudah kita miliki. Baik itu tubuh yang sempurna, kekayaan, kepintaran, hingga jabatan. Seringkali kita lihat adakalanya seseorang yang tidak mensyukuri karunia Tuhan. Betapa banyak orang yang memiliki kemampuan tetapi ia menyia-nyiakankannya. Keluh kesah dan rintihan selalu hadir menggema disetiap sisi kehidupan kita.
Tidakkah kita sadari bahwa nun jauh disana ada berapa banyak orang yang memiliki keterbatasan fisik, namun ia memiliki semangat luar biasa yang jarang dimiliki orang yang diberi kelebihan secara fisik. Dalam keterbatasan mereka jarang atau pun bahkan tidak pernah mengeluh memandang realitas kehidupannya. mereka mampu menjalani roda kehidupan ini dengan penuh totalitas perjuangan untuk terus melangkah. walau terpaan badai ujian mendera disetiap langkahnya, namun ia tetap tak bergeming. Raganya boleh saja cacat tetapi ada satu hal yang jarang dimilki oleh siapapun termasuk orang yang memiliki kesempurnaan fisik, yaitu semangat perjuangan luar biasa yang tidak akan pernah luntur oleh ruang dan waktu.
Lantas bagaimana dengan kita yang diberi kelebihan secara fisik?? Lisan masih saja sulit terbuka untuk mengucap rasa syukur kepada Tuhan. lihat saja kehidupan realita sekarang. Betapa banyak orang yang memiliki kepintaran, namun terkadang dengan kepintarannya, ia telah menggoreskan luka kepada sesama. Merendahkan martabat dan harga diri orang lain. Betapa banyak orang yang berilmu namun sedikit sekali orang yang mengamalkan ilmunya kepada orang lain. Betapa banyak orang yang berpendidikan tinggi dan memiliki kekayaan melimpah namun masih saja melakukan korupsi uang. Lihat saja para pejabat-pejabat kita dan instansi-instansi pemerintahan maupun swasta tak luput dari pemberitaan korupsi menghiasi layar kaca televisi hampir setiap hari.
Betapa banyak orang yang merasa dirinya pintar dan memposisikan dirinya seolah sebagai ”dewa’ yang memberikan sebuah cahaya ilmu dengan cara mendikte dan memandang sebelah mata orang lain yang memiliki kemampuan terbatas. Cara yang sungguh tidak manusiawi!.
Betapa banyak waktu yang terbuang sia-sia hanya digunakan untuk mengisinya dengan hal yang tidak berguna.
Waktu yang seharusnya dipakai untuk membaca namun banyak diantara kita menghabiskan waktunya dengan gurauan dan canda ria.
Waktu yang seharusnya digunakan untuk berdiskusi namun banyak diantara kita lebih memilih memperbincangkan gurauan ”sampah” dan menggosip.
Waktu luang yang sebaiknya kita gunakan untuk menulis namun banyak diantara kita lebih memilih menghibur diri dengan berfoya-foya.
Detik demi detik, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari bahkan bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun terbentang hampa bagai secarik kertas tak terisi goresan pena.
Bisa dibayangkan berapa banyak waktu berharga kita terbuang dengan percuma.
Padahal hidup itu hanya sekali. Waktu yang telah berlalu tak kan terulang kembali.
Begitu banyak dari kita belum memaknai arti syukur sesungguhnya.
Lalu masih pantaskah kita yang diberi kesempurnaan, melupakan rasa syukur kepada Sang Pencipta?
Apa yang kita miliki bisa jadi merupakan sebuah kemewahan yang tidak pernah bisa dinikmati oleh orang lain. Kita coba renungkan sejenak, bagaimana orang yang buta tidak bisa melihat?
Maka bisa melihat merupakan sebuah anugerah dan kemewahan yang luar biasa baginya.
Helen Kehler pun mengatakan, seandainya ia diijinkan untuk melihat dunia satu hari saja, maka ia akan sangat yakin mampu untuk melakukan banyak hal, termasuk membuat sebuah tulisan yang menarik.
Dari sini kita dapat mengambil hikmahnya, jika saja kita mampu menghargai dari setiap apa yang sudah kita miliki, maka hal-hal yang sudah kita miliki, kita akan lebih memandang bahwa hidup itu merupakan sebuah anugerah indah yang diberikan Tuhan. Serta kita akan mampu berpikir positif bahkan kita akan jarang merasa berkeluh kesah.
Tulisan ini syarat dengan motivasi dan pembelajaran bagi kita semua yang normal yang masih memiliki kelebihan dan kesempurnaan. saya merasa sebagai manusia yang diberi kelebihan oleh Allah Swt, terkadang lalai dan tidak menghargai apa yang dimiliki. Syukurilah apa yang kita miliki walau sekecil apa pun itu tetap merupakan anugerah yang Allah berikan kepada kita. Bisa jadi dibalik nikmat kecil tersebut akan menjadi sebuah investasi berlipat kelak jika kita benar-benar menerima dengan ikhlas dan mensyukurinya dengan sepenuh jiwa. Semoga tulisan ini dapat memberikan banyak inspirasi dan pelajaran berharga yang dapat kita petik hikmahnya dan bagi kita yang diberi kelebihan dalam kondisi apa pun agar selalu tetap bersyukur atas nikmat dan karunia yang diberikan oleh Allah Swt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar