Mereka berlabuh dalam kemewahan surga dunia
Bintang gemintang bersemayam di peraduan langit lazuardi
Menyaksikan keangkuhan kaum elit
Betapa hati nurani mereka tak lagi sebening embun pagi
Sungguh hati kami
begitu lirih tatkala menyaksikan mereka merampas
hak rakyat kecil
hak rakyat kecil
Wahai kaum
konglomerat
Dimana rasa
kemanusiaanmu
Kami hanya ingin
keadilan ditegakkan di negeri ini
Kau berdiri di atas kemewahan sedang kami selalu
dikungkung duka lara
Dimanakah rasa kesosialanmu bung!
Sungguh hati kami menangis tatkala hati merasa sakit
Lalu salahkah kami bersedih ketika tak ada lagi yang peduli
Salahkah kami kecewa terhadap dunia
ini yang bagi kami tidak adil
Salahkah kami menuntut hak kami
Wahai kaum elit politik
Dimanakah hati nurani mu?
Mereka mengerti tetapi sesungguhnya tidak benar-benar mengerti
Mereka memahami tetapi sesungguhnya tidak benar-benar memahami
Mereka mengenal tetapi sesungguhnya tidak
benar-benar mengenal
Janji yang mereka tebar hanya sebuah ilusi belaka
Mereka mengasihi tetapi sesungguhnya tidak
benar-benar mengasihi
Mereka memberi tetapi sesungguhnya tidak
benar-benar memberi
Mereka mencintai tetapi sesungguhnya tidak
benar-benar mencintai
Apakah wajah mu hanya topeng belaka?
Ya Tuhan
Kami bermimpi kapankah negeri ini akan sejahtera
Kami ingin bangkit seraya berkata, stop perampasan
hak wong cilik di negeri ini!
Stop semua bentuk korupsi atas nama apapun!
Note : Puisi ini pernah diikutsertakan dalam event lomba puisi KAN 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar