Juli 2011
Lembar
demi lembar hari terlewati
Suka dan
duka berlabuh di sanubari
Tawa
tangis iringi setiap langkah ku
Alam pun
setia menjadi saksi bisu
Betapa
hidup ini penuh dengan warna lakon manusia
Ketika
insan karib dengan kegelapan
Dunia pun diambang kehancuran
Pelita illahi tertutup ruang qolbu yang tersesat
Ditengah
badai kegelapan betapa ku harus bersimpuh mengharap nafas cinta Mu
Setetes
demi setetes air mata membulir membasahi pipi
Rindu
jiwa ku akan pancaran cinta dan kasih Mu memanggil di seantero bumi
Diri ini
penuh lumuran dosa yang tak kunjung sebening tetesan embun
Bulan demi bulan terisi penuh dengan lembaran putih
dan hitam
bulan
telah berganti bulan menyiratkan sejuta suka dan duka
Bulan Ramadhan kini
saatnya menyapa seluruh alam
lautan rinduku menggema tuk meraih asa ridho Illahi
Ya Rabb,
Bila ku masih
diizinkan menjemput cahaya Ramadhan
Ku kan menjemput dan
menyapa mu bersama lantunan ayat-ayat tasbih Mu
Ramadhan, bulan penuh
ampunan
Luapan gembira
menghiasi seluruh jagad raya
Desiran
pasir
Hembusan
angin
Bulan dan
bintang gemintang
Deraian
ombak dilautan
Seraya
tunduk dan berdzikir atas keagungan Mu
Tasbih Mu
nan suci mengisi setiap detik kehampaan qolbu
Digelapan
malam sayup-sayup suara alunan ayat-ayat Alqur’an selalu mendendangkan dengan
indah hingga menyuburkan hati yang kering kerontang
Bila tiba
saatnya ramadhan datang
Ku telah
siap untuk memenuhi kewajiban Mu
Rahmat
dan ridho Mu selalu ku dambakan
Oh
Ramadhan,
Aku akan
menjemput Mu tuk meraih ridho Illahi
- puisi ini pernah dilombakan pada ajang lomba "mengukir cahaya ramadhan 2011"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar