Senin, 11 April 2011

MEMBANGUN MOTIVASI MELEJITKAN DIRI

oleh: Irma Yulianti

Menggapai cita dan harapan tidaklah cukup dengan sebuah keyakinan dan semangat saja namun harus diiringi dengan sebuah tindakan besar untuk mewujudkan apa yang sudah menjadi ekspektasi kita. Cita dan asa adalah ibarat sebuah pesawat, sedangkan keyakinan dan semangat diri adalah sumber bahan bakar energi dan kita lah sebagai pilot yang akan melakukan tindakan untuk menerbangkan pesawat itu. Semakin pilot itu sering belajar dalam menerbangkan semakin baik pula ia menerbangkan pesawatnya kemanapun ia pergi sesuai dengan keinginannya. Sama halnya dengan kita, keyakinan dan semangat adalah bahan bakar energi kita untuk melakukan tindakan besar meraih cita dan asa. kita layaknya pilot yang bisa menerbangkan cita dan asa setingi dan semampu mungkin kita menerbangkannya.
Tentu setiap manusia pasti pernah mengalami yang namanya bad mood, down atau motivasi rendah atau turun, tidak bersemangat, malas, dan lain sebagainya. Ketika menghadapi kondisi yang seperti itu, setiap orang punya cara tersendiri untuk mengatasi keadaan tersebut. Atau ada juga yang acuh tak acuh seolah tidak peduli terhadap kondisi yang seperti itu. Ya itulah dinamika kehidupan manusia memang selalu penuh warna dengan segala rutinitas kesehariannya yang bercampur dengan suka dan duka. Kadang mengalami senang, kadang mengalami sedih, kadang mengalami kekecewaan, kadang mengalami down atau motivasi turun, dan lain sebagainya.
Ada berbagai macam faktor-faktor mempengaruhi manusia saat dilandasi motivasi yang down atau motivasi turun. Tentu hal ini sangat mengganggu aktivitas manusia itu sendiri dalam melangkah. Jika tidak ditangani dengan segera efeknya akan berimbas pada kemunduran kehidupan aktivitas keseharian kita. Seperti malas dan tidak bersemangat dalam beraktivitas. Hal seperti itu sebenarnya wajar-wajar saja menimpa manusia. Namun, apabila itu terus-menerus terjadi maka akan menjadikan manusia itu tanpa “ruh. Sesungguhnya ia hidup secara fisik namun mati dalam roda persaingan antar manusia.
Hidup di dunia ini bukan sekedar untuk memenuhi kepuasan diri semata. Namun, bagaimana melengkapi hidup dengan kualitas diri dan kebermaknaa hidup bagi sesama umat manusia. Hidup akan lebih bermakna jika kita menebarkan benih-benih kualitas diri dan kebermaknaan hidup yang kita miliki kepada sesama. Melengkapi hidup dengan kualitas diri jauh lebih mempunyai “prestise” dimata orang lain. Agar tak dianggap “rendah” dan tak dianggap sebelah mata. Itulah yang paling penting bagi setiap manusia saat ini yang semakin memperlihatkan derasnya laju persaingan antar manusia dalam menjalani roda kehidupan di bumi ini.
Maka dari itu, disinilah perlunya kita membangun sebuah motivasi yang kuat untuk dapat ‘survive’ ditengah badai serbuan persaingan manusia yang semakin menunjukkan eksistensinya. Sudah saatnya kita bangun motivasi untuk melejitkan kualitas sumber daya potensi kita sebagai alat pertahanan diri untuk menghadapi tantangan industrialisasi dan liberalisasi ekonomi yang mengepung era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa motivasi merupakan bahan bakar energi kita untuk melakukan tindakan aktivitas keseharian. Motivasilah yang memobilisasi manusia untuk memerintahkan otak untuk memberikan sinyal keseluruh tubuh untuk melakukan suatu aktivitas yang memberdayakan dan melejitkan diri. Sehingga motivasi dan otak bersinergi membentuk ritme harmonisasi dalam membangun potensi sumber daya menuju kualitas diri.
Pada dasarnya tidak setiap apa yang kita inginkan dapat terwujud dan tidak pula setiap yang kita butuhkan dapat kita miliki. Tidak setiap manusia dapat mewujudkan keinginan terbesarnya dan tidak pula setiap manusia dapat memiliki apa yang dibutuhkannya. Hanya Allahlah yang lebih tahu apa yang sepantasnya kita inginkan dan kita butuhkan dan Allah maha tahu segala sesuatu yang terbaik untuk kita. Maka janganlah berkecil hati jika apa yang kita inginkan dan kita butuhkan tidak tercapai. Teruslah berusaha menemukan jalan menuju keberhasilan walaupun mengalami kebuntuan dan kegagalan. Yakinlan bahwa kegagalan itu adalah suatu proses untuk menuju kesuksesan yang sebenarnya. Janganlah pernah meyerah dan putus asa dalam hal apapun. Ketika diri dihadapkan oleh serangan yang melemahkan motivasi hidup lawanlah serangan itu dengan tanamkan kekuatan pikiran kita seraya berkata " Aku" bukan manusia bodoh yang terus dilemahkan olehnya. Bagaimana pun juga aku harus bisa mengalahkan, merajut asa dan cita meretas jalan hidup yang hakiki dibawah naungan cinta dan ridho Illahi.
Motivasi seseorang tidak datar, melainkan seperti bergelombang-gelombang. Kadangkala motivasinya datar, tidak turun dan tidak juga naik. Kadang pula bergelombang, yaitu adakalanya sedang turun atau down dan adakalanya motivasi sedang naik yang melahirkan daya semangat yang tinggi sehingga mampu melakukan berbagai hal dalam aktivitas dan tindakan kesehariannya. Meskipun motivasi itu sifatnya naik turun, bukan berarti kita berdiam diri ketika mendapatkan motivasi turun ataupun motivasi sedang naik. Lakukan refleksi diri ditengah-tengah motivasi kita yang sedang turun. Jika motivasi kita tidak dibangun dan tidak digubah, maka potensi kita tidak terangkat dan bisa jadi kemampuan kita dianggap sebelah mata oleh orang lain. Tunjukkan potensi terbesar kita bahwa kita tidak serendah yang mereka pikir.
Orang yang merasa tidak memiliki motivasi bisa jatuh ke dalam jurang depresi. Karena orang yang depresi pada umumnya adalah orang yang sulit memberi penghargaan kepada dirinya sendiri dan kurang memiliki rasa cinta terhadap diri sendiri. Bahkan kerapkali orang yang depresi memaki-maki dan menghina diri sendiri. Menurut para ahli, orang yang menderita depresi akut, bisa rela melenyapkan diri sendiri tanpa merasa ada perasaan dosa. Orang yang depresi adalah orang menganggap dirinya lemah. Mudah putus asa dan mudah menyerah. Jangan pernah untuk menganggap diri kita sebagai manusia lemah karena itu akan membuat motivasi kita menjadi kendur dan merendahkan semangat kita. Allah pun melarang kita untuk berbuat lemah. Seperti dalam QS: Ali Imran:139. yang berbunyi “ Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”.
Tanamkan dalam diri kita sikap percaya diri. Bahwa kita adalah manusia yang diciptakan oleh Allah dengan segala potensi dan motivasi dalam satu paket. Sejatinya setiap manusia memiliki kemampuan diri untuk berkembang. Jika ada orang lain yang mencoba melemahkan potensi dan motivasi kita, lawanlah dengan cara bijak. Tidak harus dengan kekuatan fisik. Caranya dengan tanamkan sebuah keyakinan dalam diri bahwa kita bukanlah orang yang serendah apa yang mereka pikirkan tentang kita. Buktikan kepada mereka kita bisa lebih dari mereka. Anggaplah mereka adalah orang-orang yang pengecut yang tidak memiliki kapasitas diri dibanding diri kita yang memiliki kapasistas diri yang jauh lebih baik dari mereka. Orang yang meragukan kemampuan seseorang dari realitas tingkah laku kehidupannya menunjukkan bahwa ia orang berpemikiran sempit hanya bisa melihat sisi depannya saja. Bisa jadi justru orang yang meragukan kemampuan orang lain adalah orang yang memiliki kemampuan rendah. Hanya bisa memandang sebelah mata. Orang tersebut tidak lebih baik daripada orang yang diragukannya. Orang yang diragukan kemampuannya bahkan lebih baik daripada orang yang meragukan kemampuannya.
Begitu pula sebaliknya ketika motivasi sedang naik. Lakukan sebuah tindakan untuk melejitkan kualitas diri. Karena pada hakikatnya setiap manusia memiliki potensi besar untuk berkembang. Tergantung bagaimana manusia itu memanajemen dirinya untuk dapat menggali dan mengeksplor kemampuannya.dan satu hal lagi yang paling penting untuk menumbuhkan motivasi kita adalah meningkatkan obsesi kita. Dalam arti obsesi yang positif. Obsesi sangat menentukan laju dan gerak hidup manusia. Akhir hidup seseorang ditentukan oleh obsesinya. Sebuah obsesi tidak mungkin terwujud tanpa usaha dan pengorbanan. Pengorbanan dan usaha merupakan cermin obsesi seseorang. Semakin besar usaha dan pengorbanannya, semakin besar pula obsesinya. Mari kita bangun motivasi dan melejitkan kualitas diri kita untuk masa depan gemilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar