Senin, 01 November 2010

Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Melalui program PNF Sebagai Solusi Pembangunan Dinamis

Oleh : Irma Yulianti

Berbicara mengenai pembangunan pada hakikatnya adalah berbicara tentang ranah kehidupan manusia dan lingkungan alam baik menyangkut sumber daya manusia maupun berbagai aspek yang menyangkut sendi-sendi pondasi yang dapat membangun pilar-pilar berdirinya manusia-manusia mandiri, cerdas dan berwawasan lingkungan. Hakikat pembangunan semestinya dihayati sebagai sebuah kekuatan untuk membangun segala aspek kehidupan manusia dan juga lingkungan. Karena bagaimanapun juga pembangunan adalah hal yang sangat esensial untuk menuju masyarakat berjiwa mandiri dan dapat mendaya gunakan segala potensi yang ada untuk kemajuan diri, orang lain, lingkungan, dan juga bangsa dan Negara.
Seperti kita mahfumi bahwa di era modern seperti saat ini, sumber daya manusia yang handal dan professional sangat diperlukan bahkan sangat dibutuhkan oleh setiap insan dimuka bumi ini. Karena era modern ini atau era globalisasi yang mengusung era kebebasan dan juga era kapitalisme yang menuntut seseorang mau tak mau harus memiliki kompetensi yang mumpuni yang dapat memberdayakan diri mereka sendiri yang secara tidak langsung akan memberikan sumbangsih terhadap kemajuan bangsa dan Negara. Laju persaingan yang sangat ketat memungkinkan seseorang bisa saja tengelam dalam arus persaingan tersebut jika tidak ada alat pertahanan yang super berupa” kecerdasan “ dalam mengelola sumber daya mereka sendiri.

PROSPEK PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM LAUT INDONESIA
Indonesia juga merupakan salah satu negara yang mempunyai sumber daya pesisir dan laut serta keanekaragaman hayati laut tropis yang terkaya di dunia. Potensi wilayah pesisir dan laut Indonesia sangat kaya, dilihat dari segi fisik, terdiri dari Perairan Nusantara seluas 2.8 juta km2, Laut Teritorial seluas 0.3 juta km2. Perairan Nasional seluas 3,1 juta km2, Luas Daratan sekitar 1,9 juta km2, Luas Wilayah Nasional 5,0 juta km2, luas ZEE (Exlusive Economic Zone) sekitar 3,0 juta km2, Panjang garis pantai lebih dari 81.000 km dan jumlah pulau lebih dari 18.000 pulau
Dilihat dari potensi suaya manusia, potensi wilayah pesisir dan lautan Indonesia dipandang dari segi SDM adalah sekitar 60 % penduduk Indonesia bermukim di wilayah pesisir, sehingga pusat kegiatan perekonomian seperti: Perdagangan, Perikanan tangkap, Perikanan Budidaya, Pertambangan, Transportasi laut, dan Pariwisata bahari. Potensi penduduk yang berada menyebar di pulau-pulau merupakan aset yang strategis untuk peningkatan aktivitas ekonomi antar pulau sekaligus pertahanan keamanan negara.
Akan tetapi pemanfaatan kekayaan sumber daya kelautan itu untuk pertumbuhan ekonomi tidak lestari, over eksploitasi dan mengalami tekanan yang semakin berat. Sehingga laju degradasi sumber daya kelautan telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan yang menimbulkan kerusakan mangrove dan terumbu karang, kekurangan stok ikan dan kepunahan berbagai keanekaragaman hayati laut. Selain itu, Wilayah pantai dan lautan terus mengalami kerusakan dan degradasi. Lautan Indonesia merupakan salah satu dari sedikit hot spot terumbu karang di dunia yang mengalami kerusakan. Data dari Bank Dunia menunjukkan bahwa saat ini sekitar 41% terumbu karang dalam keadaan rusak parah, 29% rusak, 25% lumayan baik, dan hanya 5% yang masih dalam keadaan alami. Begitu juga menyangkut kawasan mangrove atau hutan bakau. Sekitar 50% hutan bakau di Sulawesi telah hilang (sebagian diantaranya berubah menjadi kawasan tambak udang). Beberapa kawasan juga mengalami pencemaran. Ini terjadi di kawasan-kawasan yang sibuk dengan kegiatan pelayaran (Selat Malaka), atau perairan yang bersinggungan dengan kota-kota besar, seperti perairan teluk Jakarta dan Surabaya.
PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN NON FORMAL
Jika kita melihat dari realitasnya bahwa sumber daya alam laut Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar untuk masa depan bangsa Indonesia bahkan memiliki prospek yang sangat bagus untuk keberlangsungan bagi generasi muda yang akan datang. Untuk itu perlu adanya suatu solusi untuk membangun sumber daya manusia Indonesia dalam mengelola sumber daya alam, khususnya para nelayan. Sering kita dengar banyak para nelayan menggunakan bahan-bahan yang berbahaya dalam menangkap ikan seperti dengan menggunakan bahan peledak, menggunakan racun dan sebagainya. Hal itu dapat menimbulkan pencemaran dan kerusakan laut. Untuk itu perlu adanya pemberdayaan masyarakat nelayan agar mereka dapat memperoleh pengetahuan tentang bagaimana cara-cara mengelola dan melestarikan sumber daya kelautan. Dengan pemberdayaan masyarakat nelayan ini dapat mengurangi angka kerusakan sumber daya kelautan di Indonesia.
Bagaimanapun juga kekayaan alam adalah milik semua makhluk hidup di bumi termasuk manusia yang harus dijaga kelestariannya. Maka diperlukan adanya solusi konkret mengatasi permasalahan sumber daya nelayan yang masih minim tersebut. Salah satunya adalah melalui pendidikan, pendidikan yang paling sesuai untuk mengatasi masalah SDM yaitu pendidikan nonformal. Menurut Coombs (1973) pendidikan nonformal ialah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis, diluar sistem persekolahan yang mapan, dilakukan secata mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di dalam mencapai tujuan belajarnya.
Mengapa harus pendidikan nonformal? Karena pendidikan nonformal dapat dijadikan suatu alternatif untuk meningkatkan SDM dan perekonomian, karena salah satu cakupan atau ruang lingkup yang terdapat dalam pendidikan nonformal itu adalah pendidikan orang dewasa. Pendidikan tersebut diperuntukkan bagi orang dewasa dalam lingkungan masyarakatnya, agar mereka dapat mengembangkan kemampuan, memperkaya pengetahuan, meningkatkan keterampilan dan profesi yang telah dimiliki, memperoleh cara-cara baru serta mengubah sikap dan perilaku orang dewasa. Pendidikan nonformal juga mempunyai asas pendidikan sepanjang hayat, dimana peserta didiknya bisa siapa saja tergantung dari program yang dijalankan ditujukan untuk siapa Tujuan pendidikan ini ialah supaya orang-orang dewasa mampu mengembangkan diri secara optimal dan berpartisipasi aktif, malah menjadi pelopor di masyarakat, dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya yang terus berubah dan berkembang. Untuk itulah pentingnya aksi pendidikan nonformal dalam mewujudkan masyarakat ber-SDM tinggi dan mampu bersaing ditengah krisis global .
Berikut adalah strategi dan program pemberdayaan masyarakat nelayan melalui aksi pendidkan nonformal :
Strategi Umum
Memperkenalkan program-program kegiatan pendidikan non formal yang bertujuan untuk membina dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan masyarakat, lembaga, dan keluarga. Termasuk di sini juga para petani. Sasaran-sasaran pendidikan nonformal tidak terpaku pada usia-usia tertentu saja namun sasarannya adalah siapa saja mulai dari usia anak-anak hingga usia lanjut pun bisa dijadikan sasaran asalkan sesuai dengan program yang ditujukan untuk siapa.


Strategi Khusus
Mendatangkan tenaga pendidik atau fasilitator yang memiliki keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat nelayan sekitar dan menggalang dana dari berbagai pihak untuk membantu terlaksananya program kegiatan serta membantu pengadaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan tersebut, serta bekerjasama dengan lembaga-lembaga yang bergerak di bidang pendidikan nonformal dan lembaga pemberdayaan masyarakat.
Program Umum
Berikut ini program-program umum yang akan diwujudkan antara lain :
• Mengelompokkan program-program pendidikan non formal yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan di daerah pedesaan yaitu, pendekatan pendidikan perluasan (extension education) adalah kegiatan pendidikan yang diperluas jangkauannya ke luar peserta didik di perguruan tinggi, yaitu kepada masyarakat. Pendidikan perluasan ini meliputi tiga jenis pendekatan. Pertama, pendekatan langsung yaitu, pendidikan yang dilakukan dengan tatap muka antara pendidik/tutor dengan peserta didik di masyarakat. Program pendidikannya dilakukan melalui pelatihan, penyuluhan, kursus-kursus, seminar dan lokakarya. Misalnya, pelatihan keterampilan cara memancing, cara menjaring ikan dengan baik tanpa menggunakan bahan berbahaya seperti peledak, cara mengelola terumbu karang, dan lain sebagainya yang diselenggarakan oleh tenaga pengajar dan atau mahasiswa suatu fakultas perikanan dengan peserta didiknya adalah pemuka nelayan di masyarakat. Pendekatan kedua, pendidikan tidak langsung, yaitu pemberian kesempatan belajar oleh perguruan tinggi kepada masyarakat dengan menggunakan media elektronika dan media cetak. Pendekatan ketiga, kegiatan kemasyarakatan, yaitu pelayanan yang diberikan oleh perguruan tinggi kepada masyarakat dalam upaya memperbaiki dan membangun kehidupan masyarakat.
• Membuat penggolongan program-program pendidikan non formal dengan menggunakan dua kriteria yaitu umur peserta didik dan tujuan program.
Program Khusus
Melakukan Identifikasi kebutuhan-kebutuhan apa saja yang dibutuhkan masyarakat nelayan sekitar dan potensi-potensi yang dimilikinya. Setelah mengidentifikasi kemudian membuat planning kegiatan yang akan diwujudkan dan dilaksanakan di masyarakat nelayan. Baru kemudian setelah mendapatkan data dari hasil identifikasi tersebut, melakukan kegiatan peningkatan potensi-potensi nelayan melalui pemberdayaan sumber daya mereka sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang mereka miliki.
Sudah seharusnya kita sebagai manusia memelihara dan mengelola sumber daya alam yang tersedia di bumi. Jangan sampai kita menjadi manusia yang hanya nrimo apa yang sudah tersedia di alam tanpa ada tindakan kita untuk merawat dan mengelolanya. Pengelolaan
sumber daya alam perlu adanya kerja sama berbagai elemen masyarakat untuk berperan serta
melestarikan dan mengelola sumber daya alam agar dapat meneruskan pembangunan berkelanjutan secara dinamis yakni pembangunan di segala lini yang implementasinya sesuai dengan relevansi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk itu marilah bersama kita jaga kelestarian laut kita dengan merawat dan mengelola untuk masa depan anak cucu kita kelak!!

DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, H.D. 2004. Pendidikan Nonformal. Bandung :Falah Production.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar