Sabtu, 14 Mei 2011

MENGGAGAS KAMPUS PERGURUAN TINGGI MASA DEPAN

Oleh : Irma Yulianti*

Kampus. ya itulah sebuah kata yang identik dengan objek mahasiswa atau biasa disebut juga insan intelektual muda calon penerus bangsa. Dunia kampus sudah menjadi tatanan yang universal bagi sebuah perguruan tinggi tempat bernaungnya insan-insan akademik. Dunia kampus mencerminkan sistem kehidupan “bernegara” dalam lingkup perguruan tinggi. Mahasiswa sebagai subyek utama penghuni kampus sejatinya merupakan insan-insan agent of change yang berdiri digaris depan membawa bangsa dan negaranya menuju kearah masa depan yang lebih baik jika peran predikat mahasiswa dijalankan dengan fungsinya.
Kampus memiliki peran yang sangat penting dan berpengaruh terhadap perkembangan intelektual dan kepribadian mahasiswa. Mengapa kampus dikatakan memiliki peran sentral dalam pembentukkan intelektual dan kepribadian mahasiswa? Karena kampus adalah dunia tempat bernaungnya insan-insan muda menimba ilmu meningkatkan perkembangan intelektual mereka serta dilingkungan kampus inilah para mahasiswa bergumul dengan masyarakat kampus lainnya, memperluas pergaulan mereka sebagai penghuni kampus sehingga secara tidak langsung mempengaruhi prilaku dan kepribadian mereka.
Dunia kampus juga merupakan tempat perubahan pola pikir dan masa transisi khususnya bagi mahasiswa baru, dimana mahasiswa baru yang baru lepas dari masa SMAnya masih terpengaruh atau terbawa sikap masa sekolahnya, dengan memasuki dunia kampus ini terjadi pergantian predikat dari anak sekolah menjadi ‘mahasiswa’. Menyandang predikat sebagai ‘mahasiswa’ tentu lama kelamaan akan merubah pola pikir menjadi lebih dewasa dan berpikiran kedepan karena mahasiswa adalah manusia yang ‘diajar’ mandiri dalam berbagai hal di lingkungan kampusnya.
Kehidupan kampus sangat bermanfaat bagi mahasiswa untuk mengembangkan bakat, minat, dan intelektualnya. Setiap kampus di perguruan tinggi tentu terdapat organisasi mahasiswa sebagai wadah mengembangkan bakat dan minat mereka. Organisasi mahasiswa ini sangat berperan dalam meningkatkan perkembangan jati diri mahasiswa yang sebenarnya. Jadi, bisa dikatakan bahwa kampus tidak hanya sebagai tempat menimba ilmu tetapi juga sebagai wadah membentuk dan membangun mahasiswa mengembangkan bakat dan minat serta membentuk karakter mahasiswa yang bermental kuat jika dilandasi dengan suatu proses sungguh-sungguh dan mau belajar tanpa kenal lelah serta terus berjuang sampai akhirnya apa yang menjadi ekspektasi dapat tercapai.

Permasalahan Perguruan tinggi
Tidak dapat kita pungkiri bahwa permasalahan perguruan tinggi merupakan permasalahan yang terus menempa baik perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta di era modernisasi. Berbagai permasalahan muncul sebagai dampak dari adanya perkembangan jaman yang semakin maju dan dunia peradaban ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih. Untuk itulah perguruan tinggi harus mampu menghadapi tantangan perkembangan zaman yang semakin maju serta dituntut memiliki kreativitas dan inovasi dalam setiap kebijakan-kebijakan internal dan eksternal perguruan tinggi.
Dilihat dari kacamata realita yang ada saat ini perguruan tinggi memiliki permasalahan diantararnya:
1.Masalah kualitas. Perguruan tinggi di Indonesia dari segi kualitas boleh dibilang masih rendah. Banyak faktor yang ikut menentukan pencapaian peningkatan mutu peningkatan perguruan tinggi, antara lain sarana dan prasarana yang mendukung, fasilitas yang memadai, dan kualitas tenaga pengajar, serta waktu yang dicurahkan dosen untuk mahasiswanya. Faktor lain yang juga dianggap penting adalah komitmen para dosen terhadap profesi dan keahliannya, kemampuan meneliti, dan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada usaha untuk menambah atau meremajakan kemampuan profesional serta keahliannya.
2.Relevansi, artinya bahwa perguruan tinggi dalam menghasilkan output yang berkualitas harus memiliki relevansi dengan kebutuhan pekerjaan di lapangan. Untuk mengantisipasi kebutuhan di masa depan, perguruan tinggi harus mengambil kebijakan terobosan untuk menjaga keseimbangan antara bidang teknologi dan sains di satu pihak dan bidang ilmu sosial dan budaya dipihak lain.
3.Otonomi, perguruan tinggi memiliki kebebasan penuh dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya, dan mengembangkan program-program serta kegiatan-kegiatan yang menjadi misi utamanya. Dengan demikian, perguruan tinggi mempunyai kewenangan atau otoritas dalam menentukan kebijakan-kebijakan, yang berorientasi pada usaha memajukan ilmu pengetahuan, lembaga, dan relevansi pada masyarakat lingkungannya.

Konsep Kampus PT Ideal
Pengertian tentang perguruan tinggi atau universitas pada mulanya adalah kegiatan yang memiliki inti minimum penelitian atau pengembangan ilmu dengan tujuan mencari kebenaran dan mendidik pakar. Saat ini, pengertian perguruan tinggi telah berubah menjadi sebuah institusi yang mengajar mahasiswa menjadi orang yang berbudaya dan anggota masyarakat yang baik dalam keprofesiaannya (Gasset, 1966).
Sedangkan Kata universitas berasal dari kata latin universitas magistrorum et scholarium yang artinya masyarakat para dosen dan pakar. Sementara itu ada kata penting lain yang terkait dengan universitas, yaitu academia yang aslinya akademeia (akademia) yang memiliki arti kolektif untuk masyarakat ilmu pengetahuan dan budaya yang melaksanakan pendidikan tinggi serta riset dalam satu kesatuan.
Ada beberapa konsep untuk dapat menjadikan kampus perguruan tinggi yang ideal di masa mendatang dalam menjawab tantangan industrialisasi dan liberalisasi ekonomi dunia yaitu:
1.Dalam bidang pendidikan, perguruan tinggi harus mengaktualisasikan pendidikannya, tidak hanya dalam pengembangan kurikulum, tetapi metode dalam pendidikannya, termasuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menentukan arah pendidikan kepada apa yang dibutuhkannya.
2.Bidang penelitian, perguruan tinggi harus mengaktualisasikan fungsi dan peranannya untuk melakukan penelitian secara lebih intensif di segala bidang.
3.Bidang pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi harus memberikan sumbangan yang dapat dimanfaatkan, baik untuk kepentingan akademis maupun masyarakat. Berkontribusi dalam membangun masyarakat dan mengabdi kepada masyarakat.
4.Pengembangan kurikulum/program studi. Perguruan tinggi negri maupun perguruan tinggi swasta hendaknya dituntut untuk selalu mengembangkan kurikulum pengajaran sesuai dengan perkembangan zaman. Atau melakukan pengembangan program studi agar dapat menghasilkan output berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan masa depan lapangan pekerjaan.
5.Pengembangan kegiatan kemahasiswaan. Kegiatan kemahasiswaan di perguruan tinggi merupakan ”ruh” kehidupan kampus. Bisa dibilang kegiatan kemahasiswaan adalah jantung perguruan tinggi. Artinya tanpa adanya kegiatan dan pengembangan kegiatan kemahasiswaannya, perguruan tinggi itu hadir secara real namun mati dalam kreativitas dan inovasi. Karena dengan kegiatan kemahasiswaanlah daya kreativitas dan karya-karya inovatif lahir dari organisasi-organisasi mahasiswa.
6.Hubungan antar lembaga. Artinya bahwa perguruan tinggi agar dapat menghasilkan output yang berkualitas dan berdaya saing kuat di lapangan, harus memiliki kerjasama antar lembaga dan mempunyai jaringan luas terhadap lembaga-lembaga lain.
Untuk menggagas kampus perguruan tinggi masa depan yang ideal untuk menjawab tantangan industrialisasi dan liberalisasi ekonomi dunia, perlu peran sentral pemerintah dan para stakeholders. Beberapa konsep ideal menuju kampus masa depan seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa konsep tersebut tidak serta merta dan tidak menjamin secara mutlak akan menjadikan sebuah perguruan tinggi ideal di masa depan. Yang menentukan adalah bagaimana peran maanajemen perguruan tinggi untuk mereformasi kampusnya dari dalam maupun dari luar. Dengan manajemen yang baik dan profesional serta didukunng oleh berbagai instansi-instansi terpadu dalam menjalankan programnya, maka tidak menutup kemungkinan menjadikan perguruan tinggi tersebut memiliki daya saing dan memiliki sumber daya berkualitas. Semoga!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar