Oleh : Irma Yulilanti
“ Hakikat keberhasilan dan kemajuan suatu
daerah tidak dilihat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
canggih saja tetapi lihatlah bagaimana daerah tersebut dapat mensejahterahkan
kaum grassroot hingga menjadi terhormat”.
(IY)
Kutipan
di atas menggambarkan bagaimana pentingnya kemajuan dan keberhasilan suatu
daerah untuk mensejahterahkan masyarakatnya terutama kaum grassroot atau
masyarakat bawah. Sepesat apapun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di
suatu daerah, jika masih banyak masyarakat bawah yang tidak tersentuh sedikit
pun olehnya maka belum dikatakan sepenuhnya berhasil dan maju. Karena bagaimana
pun juga masyarakat bawah adalah hal yang terpenting yang harus diperioritaskan
untuk keberhasilan dan kemajuan suatu bangsa.
Untuk
itu, peran daerah memegang peranan yang sangat urgen, untuk membangun kaum
grassroot lebih baik dan maju bahkan kalau perlu menjadi terhormat.
Mensejahterakan masyarakat bawah memang sudah menjadi tugas dan tanggung jawab
daerah. Peran daerah dalam memajukan masyarakatnya tidak hanya mengutamakan
dalam beberapa bidang tertentu saja, melainkan menyentuh semua aspek. Baik
aspek ekonomi, budaya, pendidikan, pertahanan dan keamanan, pariwisata, sumber
daya manusia, dan lain sebagainya.
Dengan begitu, jika masyarakatnya sudah maju maka akan berimbas pula
pada kemajuan dan keberhasilan daerah.
Untuk
mewujudkan semua itu memang tidak mudah. Perlu suatu usaha dan tindakan nyata
tidak hanya sekadar janji dan ucapan belaka. Maka dari itu peran pemerintah DPD pun
memainkah peran sentral dalam membangun dan mensejahterahkan daerah-daerah di Indonesia.
Pemerintah Dpd dan para anggotanya punya andil yang besar untuk mewujudkan itu
semua menjadikan daerahnya maju dan sejahtera. DPD seyogyanya mempunyai visi
dan misi yang dapat mengantarkan rakyatnya dan daerahnya sejahtera dan maju.
Visi dan misi yang tidak hanya sekadar janji-janji belaka tanpa ada wujud riil
dari pelaksanaannya. Perlu adanya
sinergi antar elemen masyarakat dan pihak-pihak yang terkait untuk membangun
kemajuan dan kesejahteraan daerah dan juga masyarakatnya.
Melihat
dari berbagai persoalan masyarakat yang terjadi di daerah-daerah yang masih
memerlukan solusi dan uluran tangan dari kita semua. Lihat saja realita dari
potret kehidupan bangsa ini yang masih lekat dengan sejumlah aspek permasalahan
sosial yang menghiasi kehidupan bangsa Indonesia kasus korupsi yang
semakin meraja, gerakan separatis yang memecah semangat nasionalisme.
pendidikan yang belum merata, dan masalah kemiskinan yang masih mengemuka
disetiap sisi kehidupan kita.
Dari
permasalahan tersebut, sungguh begitu menyedihkan mendengarnya. Mengaduk emosi
kita untuk bangkit dan melangkah maju untuk segera mengatasi problem tersebut.
Penulis sendiri pun merasakan hal yang sama. Jika saya boleh bermimpi
seandainya saya menjadi anggota DPD, maka akan banyak hal yang saya lakukan. Melakukan
suatu perubahan secara revolusioner atau cepat. Memang tidak mudah atau bahkah
terkesan mustahil. Namun menurut saya tidak ada yang tidak mungkin tidak dapat
kita wujudkan secara revolusioner. Justru kita yang hidup di era modernisasi
seperti sekarang ini, kitalah yang harus dituntut secara cepat menghadapi
perkembangan iptek yang sangat pesat. Jika tidak kita akan tertinggal dengan
Negara-negara lain. Intinya adalah change revolusioner!.
Lalu hal yang pertama kali saya perioritaskan
adalah membangun pondasi atau pilar-pilar kemandirian masyarakat. Salah satunya
yaitu dengan memperioritaskan pendidikan masyarakat bawah. Karena masyarakat
bawah sangatlah penting untuk diberikan pendidikan yang layak. Bagaimanapun
juga sesuai dengan Undang-undang setiap warga Negara berhak mendapatkan
pendidikan dan pengajaran yang layak. Pendidikan adalah hal yang esensial sebagai
tolok ukur kemajuan suatu bangsa.
Selain
itu yang tak kalah pentingnya adalah membumikan pendidikan nonformal lebih
hidup lagi dengan berbagai keterampilan-keterampilan life skill. Karena life
skill sangat penting untuk dimiliki, mengingat dengan bergulirnya era
globalisasi dan modernisasi yang semakin menunjukkan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang mengalami perkembangan sangat pesat di masa kekinian, dimana
roda persaingan antar manusia semakin menunjukkan eksistensinya pada ranah
kehidupan manusia. Siap tak siap, mau tak mau, setiap manusia sudah seharusnya
dituntut untuk dapat bertahan oleh kepungan persaingan antar manusia di dunia.
Jika tidak, maka tinggal menunggu waktu saja untuk menenggelamkan diri kepada
kemelaratan dan kemiskinan. Dunia ini berputar ibarat sebuah roda, adakalanya
manusia berada di bawah dan adakalanya berada di atas. Maksudnya adalah ketika
manusia itu berada di bawah, maka yang harus di mobilisasi agar dapat bergerak
ke atas adalah membangun ’mind set’ atau pola pikir atau paradigma berpikir
tentang kehidupan ini. Selain itu yang paling penting adalah menggali dan
mengeksplor potensi terbesar yang ada di dalam diri karena sejatinya setiap
manusia memiliki potensi besar untuk dapat berkembang tergantung bagaimana
memanagemen diri secara efektif. Begitu pula ketika berada diatas, mengeksplor
dan mengekspansi kemampuan atau pun ilmu pengetahuan yang dimiliki kepada orang
banyak. Terapkan prinsip ’giving’ kepada sesama. Jangan sampai kemampuan lebih
yang diberikan oleh Tuhan di biarkan dan di buang sia-sia tanpa dilewati dengan
kebermaknaan hidup bagi sesama. Jangan biarkan kemampuan ilmu pengetahuan yang
didapat dan dimiliki mendekam kebisuan di otak, hanya menumpuk tumpukkan memori
ilmu tanpa pernah untuk mengeksplornya.
Maka dari itu, disinilah pentingnya
peran pendidikan untuk dapat mencetak insan-insan yang kreatif dan inovatif di
masa depan. Salah satunya yang paling sesuai untuk mencetak insan yang seperti
itu adalah pendidikan nonformal. Mengapa pendidikan nonformal? karena
pendidikan nonformal merupakan salah satu pendidikan yang mengarah pada
pemberdayaan masyarakat dan program-program keaksaraan fungsional bagi orang
dewasa. Suatu program yang belum ada di pendidikan formal.
Menurut Coombs (1973)
pendidikan nonformal ialah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis, diluar
sistem persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian
penting dari kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani
peserta didik tertentu di dalam mencapai tujuan belajarnya.
Mengapa
harus pendidikan nonformal? Karena pendidikan nonformal dapat dijadikan suatu
alternatif untuk meningkatkan SDM dan perekonomian, karena salah satu cakupan
atau ruang lingkup yang terdapat dalam pendidikan nonformal itu adalah pendidikan
orang dewasa. Pendidikan tersebut diperuntukkan bagi orang dewasa dalam
lingkungan masyarakatnya, agar mereka dapat mengembangkan kemampuan, memperkaya
pengetahuan, meningkatkan keterampilan dan profesi yang telah dimiliki,
memperoleh cara-cara baru serta mengubah sikap dan perilaku orang dewasa.
Pendidikan nonformal juga mempunyai asas pendidikan sepanjang hayat, dimana
peserta didiknya bisa siapa saja tergantung dari program yang dijalankan
ditujukan untuk siapa Tujuan pendidikan
ini ialah supaya orang-orang dewasa mampu mengembangkan diri secara optimal dan
berpartisipasi aktif, malah menjadi pelopor di masyarakat, dalam kehidupan
sosial, ekonomi, dan budaya yang terus berubah dan berkembang. Untuk itulah
pentingnya aksi pendidikan nonformal dalam mewujudkan masyarakat ber-SDM tinggi
dan mampu bersaing ditengah krisis global.
Untuk
dapat mencetak generasi yang kritis, kreatif, dan inovatif, seyogyianya
pendidikan nonformal dalam setiap programnya melakukan sebuah inovasi-inovasi
dalam mengimplementasikan satuan program pemberdayaan masyarakat. Bagaimana pun
juga pendidikan nonformal merupakan lembaga yang berperan besar menghasilkan
output yang memiliki mutu kualitas SDM yang lebih baik.
Sumber daya manusia yang handal dan professional sangat diperlukan
bahkan sangat dibutuhkan oleh setiap insan dimuka bumi ini. Di era modern ini
atau era globalisasi yang mengusung era kebebasan dan juga era kapitalisme yang
menuntut seseorang mau tak mau harus memiliki kompetensi yang mumpuni yang
dapat memberdayakan diri mereka sendiri yang secara tidak langsung akan
memberikan sumbangsih terhadap kemajuan bangsa dan negara. Laju persaingan yang
sangat ketat memungkinkan seseorang bisa saja tengelam dalam arus persaingan
tersebut jika tidak ada alat pertahanan yang super berupa” kecerdasan “ dalam
mengelola sumber daya mereka sendiri.
Jika masyarakat bawah sudah mendapatkan pendidikan yang
layak. Yakinlah
mereka akan dapat hidup secara mandiri tanpa banyak bergantung pada orang lain
dan menjadikan mereka lebih terhormat kedudukannya. Dengan demikian perioritas
pendidikan, sangat menentukan semua aspek perubahan. Dengan pendidikan pula
akan menentukan laju perubahan masyarakat ke arah yang lebih baik. Change revolusioner for society!
Sumber
:
Sudjana, H.D. 2004. Pendidikan
Nonformal. Bandung
:Falah Production.
- Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba “
jangan lupa baca juga tulisanku yaAnggota DPD RI yang Peduli Pada Kaum Disabilitas
BalasHapusI agree, bahwa dengan pendidikanlah dapat menentukan kemajuan dan keberhasilan suatu bangsa. pendidikan adalah hal yang sangat esensial untuk dapat "survive" apalagi di era modernisasi saat ini, dimana lebih mengedepankan persaingan di berbagai lini. untuk itu saya rasa pendidikan formal juga memiliki peran yang cukup besar untuk dapat mensejahterahkan masyarakat terutama masyarakat bawah. ketika pendidikan formal belum sepenuhnya menjawab tantangan global. pendidikan nonformal bisa menjadi pelengkap pendidikan formal.
BalasHapusTulisan yang bagus dan inspiratif. Tetaplah menulis dan berkarya.:-)