Oleh : Irma Yulilanti
“ Hakikat keberhasilan dan kemajuan suatu
daerah tidak dilihat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
canggih saja tetapi lihatlah bagaimana daerah tersebut dapat mensejahterahkan
kaum grassroot hingga menjadi terhormat”.
Kutipan
di atas menggambarkan bagaimana pentingnya kemajuan dan keberhasilan suatu
daerah untuk mensejahterahkan masyarakatnya terutama kaum grassroot atau
masyarakat bawah. Sepesat apapun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di
suatu daerah, jika masih banyak masyarakat bawah yang tidak tersentuh sedikit
pun olehnya maka belum dikatakan sepenuhnya berhasil dan maju.
Untuk
mewujudkan semua itu memang tidak mudah. Perlu suatu usaha dan tindakan nyata
tidak hanya sekadar janji dan ucapan belaka.
Maka dari itu peran pemerintah DPD pun memainkah peran sentral dalam
membangun dan mensejahterahkan daerah-daerah di Indonesia. Pemerintah Dpd dan para
anggotanya punya andil yang besar untuk mewujudkan itu semua menjadikan
daerahnya maju dan sejahtera. DPD seyogyanya mempunyai visi dan misi yang dapat
mengantarkan rakyatnya dan daerahnya sejahtera dan maju. Visi dan misi yang
tidak hanya sekadar janji-janji belaka tanpa ada wujud riil dari
pelaksanaannya.
Melihat
dari berbagai persoalan masyarakat yang terjadi di daerah-daerah yang masih
memerlukan solusi dan uluran tangan dari kita semua. Lihat saja realita dari
potret kehidupan bangsa ini yang masih lekat dengan sejumlah aspek permasalahan
sosial yang menghiasi kehidupan bangsa Indonesia kasus korupsi yang semakin
meraja, pendidikan yang belum merata, dan masalah kemiskinan yang masih
mengemuka disetiap sisi kehidupan kita.
Jika
saya boleh bermimpi seandainya saya menjadi anggota DPD, maka akan banyak hal
yang saya lakukan. Melakukan suatu perubahan secara revolusioner atau cepat.
Memang tidak mudah atau bahkah terkesan mustahil.
Lalu hal yang
pertama kali saya perioritaskan adalah membangun pondasi atau pilar-pilar
kemandirian masyarakat. Salah satunya yaitu dengan memperioritaskan pendidikan
masyarakat bawah. Karena masyarakat bawah sangatlah penting untuk diberikan
pendidikan yang layak. Bagaimanapun juga sesuai dengan Undang-undang setiap
warga Negara berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang layak. Pendidikan
adalah hal yang esensial sebagai tolok ukur kemajuan suatu bangsa.
Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah membumikan
pendidikan nonformal lebih hidup lagi dengan berbagai keterampilan-keterampilan
life skill. Karena life skill sangat penting untuk dimiliki, mengingat dengan
bergulirnya era globalisasi dan modernisasi yang semakin menunjukkan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengalami perkembangan sangat pesat di masa
kekinian, dimana roda persaingan antar manusia semakin menunjukkan eksistensinya
pada ranah kehidupan manusia.
Mengapa
harus pendidikan nonformal? Karena pendidikan nonformal dapat dijadikan suatu
alternatif untuk meningkatkan SDM dan perekonomian, karena salah satu cakupan
atau ruang lingkup yang terdapat dalam pendidikan nonformal itu adalah
pendidikan orang dewasa. Pendidikan tersebut diperuntukkan bagi orang dewasa
dalam lingkungan masyarakatnya, agar mereka dapat mengembangkan kemampuan,
memperkaya pengetahuan, meningkatkan keterampilan dan profesi yang telah
dimiliki.
Jika masyarakat bawah sudah mendapatkan pendidikan yang
layak. Yakinlah mereka akan dapat hidup secara mandiri tanpa banyak bergantung
pada orang lain dan menjadikan mereka lebih terhormat kedudukannya. Dengan
demikian perioritas pendidikan, sangat menentukan semua aspek perubahan. Dengan
pendidikan pula akan menentukan laju perubahan masyarakat ke arah yang lebih
baik. Change
revolusioner for society!
- Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba “
jangan lupa baca tulisanku ya...Anggota DPD RI yang Peduli Pada Kaum Disabilitas
BalasHapusSaya setuju dengan menggalakan Pendidikan Alternatif dan pendidikan non formal di kalangan masyarakat bawah,ketika beban biaya sekolah semakin mahal,mungkin pendidikan usia dini bisa ditujukan agar anak-anak bisa mulai mengenal huruf dan angka dan dikenalkan dengan huruf latin, dan yang juga perlu dipikirkan adalah pendidikan untuk kaum difabel,entah itu tuna rungu,tuna netra,tuna grahita,tuna daksa,atau pun tuna wicara.Masih banyak keluarga-keluarga di Indonesia ketika memiliki anak yang tuna rungu,kemudian tidak segera dari kecil dilatih bahasa isyarat,sehingga minimal mereka masih bisa berkomunikasi dengan orang normal,nice posting....semangat ya..
BalasHapusI agee, bahwa dengan pendidikanlah dapat menentukan kemajuan dan keberhasilan suatu bangsa. pendidikan adalah hal yang sangat esensial untuk dapat "survive" apalagi di era modernisasi saat ini, dimana lebih mengedepankan persaingan di berbagai lini. untuk itu saya rasa pendidikan formal juga memiliki peran yang cukup besar untuk dapat mensejahterahkan masyarakat terutama masyarakat bawah. ketika pendidikan formal belum sepenuhnya menjawab tantangan global. pendidikan nonformal bisa menjadi pelengkap pendidikan formal.
BalasHapusTulisan yang bagus dan inspiratif. Tetaplah menulis dan berkarya.:-)
pendidikan alternatif bisa menjadi salah satu solusi y :) great idea http://www.ardiannugraha.com/2011/12/seandainya-saya-anggota-dpd-apa-itu.html kunjungin jg ya
BalasHapus