Sabtu, 31 Desember 2011

CHANGE REVOLUSIONER FOR SOCIETY 2


Oleh : Irma Yulilanti
“ Hakikat keberhasilan dan kemajuan suatu daerah tidak dilihat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih saja tetapi lihatlah bagaimana daerah tersebut dapat mensejahterahkan kaum grassroot hingga menjadi terhormat”. 
Kutipan di atas menggambarkan bagaimana pentingnya kemajuan dan keberhasilan suatu daerah untuk mensejahterahkan masyarakatnya terutama kaum grassroot atau masyarakat bawah. Sepesat apapun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di suatu daerah, jika masih banyak masyarakat bawah yang tidak tersentuh sedikit pun olehnya maka belum dikatakan sepenuhnya berhasil dan maju.
Untuk mewujudkan semua itu memang tidak mudah. Perlu suatu usaha dan tindakan nyata tidak hanya sekadar janji dan ucapan belaka.  Maka dari itu peran pemerintah DPD pun memainkah peran sentral dalam membangun dan mensejahterahkan daerah-daerah di Indonesia. Pemerintah Dpd dan para anggotanya punya andil yang besar untuk mewujudkan itu semua menjadikan daerahnya maju dan sejahtera. DPD seyogyanya mempunyai visi dan misi yang dapat mengantarkan rakyatnya dan daerahnya sejahtera dan maju. Visi dan misi yang tidak hanya sekadar janji-janji belaka tanpa ada wujud riil dari pelaksanaannya. 
Melihat dari berbagai persoalan masyarakat yang terjadi di daerah-daerah yang masih memerlukan solusi dan uluran tangan dari kita semua. Lihat saja realita dari potret kehidupan bangsa ini yang masih lekat dengan sejumlah aspek permasalahan sosial yang menghiasi kehidupan bangsa Indonesia kasus korupsi yang semakin meraja, pendidikan yang belum merata, dan masalah kemiskinan yang masih mengemuka disetiap sisi kehidupan kita.
Jika saya boleh bermimpi seandainya saya menjadi anggota DPD, maka akan banyak hal yang saya lakukan. Melakukan suatu perubahan secara revolusioner atau cepat. Memang tidak mudah atau bahkah terkesan mustahil.
 Lalu hal yang pertama kali saya perioritaskan adalah membangun pondasi atau pilar-pilar kemandirian masyarakat. Salah satunya yaitu dengan memperioritaskan pendidikan masyarakat bawah. Karena masyarakat bawah sangatlah penting untuk diberikan pendidikan yang layak. Bagaimanapun juga sesuai dengan Undang-undang setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang layak. Pendidikan adalah hal yang esensial sebagai tolok ukur kemajuan suatu bangsa.
Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah membumikan pendidikan nonformal lebih hidup lagi dengan berbagai keterampilan-keterampilan life skill. Karena life skill sangat penting untuk dimiliki, mengingat dengan bergulirnya era globalisasi dan modernisasi yang semakin menunjukkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mengalami perkembangan sangat pesat di masa kekinian, dimana roda persaingan antar manusia semakin menunjukkan eksistensinya pada ranah kehidupan manusia.
Mengapa harus pendidikan nonformal? Karena pendidikan nonformal dapat dijadikan suatu alternatif untuk meningkatkan SDM dan perekonomian, karena salah satu cakupan atau ruang lingkup yang terdapat dalam pendidikan nonformal itu adalah pendidikan orang dewasa. Pendidikan tersebut diperuntukkan bagi orang dewasa dalam lingkungan masyarakatnya, agar mereka dapat mengembangkan kemampuan, memperkaya pengetahuan, meningkatkan keterampilan dan profesi yang telah dimiliki.
Jika masyarakat bawah sudah mendapatkan pendidikan yang layak. Yakinlah mereka akan dapat hidup secara mandiri tanpa banyak bergantung pada orang lain dan menjadikan mereka lebih terhormat kedudukannya. Dengan demikian perioritas pendidikan, sangat menentukan semua aspek perubahan. Dengan pendidikan pula akan menentukan laju perubahan masyarakat ke arah yang lebih baik. Change revolusioner for society!

  • Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba “ Andai saya menjadi Anggota DPD” 2011


4 komentar:

  1. jangan lupa baca tulisanku ya...Anggota DPD RI yang Peduli Pada Kaum Disabilitas

    BalasHapus
  2. Saya setuju dengan menggalakan Pendidikan Alternatif dan pendidikan non formal di kalangan masyarakat bawah,ketika beban biaya sekolah semakin mahal,mungkin pendidikan usia dini bisa ditujukan agar anak-anak bisa mulai mengenal huruf dan angka dan dikenalkan dengan huruf latin, dan yang juga perlu dipikirkan adalah pendidikan untuk kaum difabel,entah itu tuna rungu,tuna netra,tuna grahita,tuna daksa,atau pun tuna wicara.Masih banyak keluarga-keluarga di Indonesia ketika memiliki anak yang tuna rungu,kemudian tidak segera dari kecil dilatih bahasa isyarat,sehingga minimal mereka masih bisa berkomunikasi dengan orang normal,nice posting....semangat ya..

    BalasHapus
  3. I agee, bahwa dengan pendidikanlah dapat menentukan kemajuan dan keberhasilan suatu bangsa. pendidikan adalah hal yang sangat esensial untuk dapat "survive" apalagi di era modernisasi saat ini, dimana lebih mengedepankan persaingan di berbagai lini. untuk itu saya rasa pendidikan formal juga memiliki peran yang cukup besar untuk dapat mensejahterahkan masyarakat terutama masyarakat bawah. ketika pendidikan formal belum sepenuhnya menjawab tantangan global. pendidikan nonformal bisa menjadi pelengkap pendidikan formal.

    Tulisan yang bagus dan inspiratif. Tetaplah menulis dan berkarya.:-)

    BalasHapus
  4. pendidikan alternatif bisa menjadi salah satu solusi y :) great idea http://www.ardiannugraha.com/2011/12/seandainya-saya-anggota-dpd-apa-itu.html kunjungin jg ya

    BalasHapus